KETUA Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono menilai
pemerintahan Presiden Susilo Bambag Yudhoyono (SBY) telah gagal
menyejahterakan kehidupan buruh.
Hal itu, menurut Poyuono, karena selama SBY berkuasa tidak ada
kepastian penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan
ketidakpastian dijalankannya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
sebagai lembaga yang menghimpun dana buruh untuk kepentingan
perlindungan buruh.
“Semuanya tidak jelas,” kata Arief Poyuono di Jakarta 30 April 2013 dalam pernyataan menyambut Hari Buruh tanggal 1 Mei 2013.
Poyuono juga menuding kelangkaan Bahan Bakar Solar yang terjadi di
hampir semua kota di Indonesia sebagai kegagalan pemerintahan SBY, yang
mengakibatkan terhambatnya pasokan barang dan tingginya ongkos
pengiriman barang.” Sudah tentu akan meningkatkan inflasi dan semakin
menurunnya daya beli masyarakat dan semakin rendahnya kesejahteraan
buruh,” tandas Poyuono.
Pemerintahan SBY juga dinilai gagal dalam memberantas pungutan liar yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy)
yang membuat pengusaha semakin enggan menaikan upah buruh.” Pungli dan
perda-perda pungli memakan hampir 30 persen biaya produksi perusahaan,”
ujar Poyono.
Selain mengajak para elemen buruh untuk melakukan aksi unjuk rasa
memperingati hari buruh, Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu
menyerukan agar buruh menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) yang akan semakin menyusahkan kehidupan buruh. (amr)
No comments:
Post a Comment